• Jumat, 06 Mei 2011

      Masyarakat Arab Pertanyakan Pembunuhan dan Penguburan bin Laden

       SEBAGIAN masyarakat Arab tidak senang dengan cara AS membunuh Osama bin Laden dan membuang mayatnya di laut, sekalipun jika banyak orang lebih sibuk dengan pergolakan rakyat yang melanda Timur Tengah.
      Tanda tanda berkembang makin banyak sejak Gedung Putih mengatakan pemimpin Al-Qaeda itu tidak bersenjata ketika komando-komando yang diturunkan beberapa helikopter AS menembak mati bin Laden SEnin di vila tempat dia bersembunyi di kota Abbottabad, Pakistan.
      Penguburan cepat bin Laden di laut, yang dinilai banyak Muslim bertentangan dengan kebiasaan Islam, juga memicu kemarahan.
      "Dalam Islam kami tak punya tradisi membuang mayat ke laut," tegas jurnalis Saudi Asem al-Ghmdi, yang menyatakan bahwa penguburan itu merupakan suatu perbuatan yang disengaja. "Pembahasan hendaknya mengenai pertanyaan apakah mereka punya hak membunuhnya tanpa suatu persidangan."
      Pengumuman bahwa bin Laden tidak bersenjata jelas bertolak belakang dengan keterangan sebelumnya dari seorang pejabat keamanan AS bahwa pemimpin Al-Qadea itu "berpartisipasi" dalam baku tembak dengan para penyerangnya.
      Abu al-Abed, 45, mantan gerilyawan Sunni yang pernah bertempur melawan pasukan AS di Irak, yakin kematian bin Laden itu tidak sah menurut hukum.
      "Bagaimana mungkin mereka membunuh seseorang yang tidak mengangkat senjata untuk berperang atau bahkan untuk membela dirinya? Yang terjadi adalah pembunuhan. Dan fakta ini akan meningkatkan simpati pada bin Laden," paparnya.
      Perumit
      Persepsi demikian dapat memperumit upaya-upaya AS memperbaiki hubungan dengan dunia Muslim yang tegang dibuat perang pimpinan AS di Afghanistan dan Irak setelah serangan Al-Qaeda pada 11 September 2001.
      Obama berkuasa pada 2009 dengan ikrar untuk menjalin hubungan baru dengan dunia Arab dan Muslim, suatu sikap yang semula disambut gembira.
      Namun suasana itu jadi masam ketika Washington mundur dari langkah menghadapi Israel menyangkut pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan menggagalkan upaya perdamaian Israel-Palestina.
      Reaksinya yang ambivalen pada hari-hari pertama pergolakan melawan orangkuat Mesir Hosni Mubarak juga menimbulkan tanda tanda soal prioritas AS di Timur Tengah.
      Jelaskan
      Para penggiat hak asasi manusia kini mendesak AS dan Pakistan agar menjelaskan selengkapnya keadaan seputar pembunuhan bin Laden.
      "Tak adanya fakta-fakta itu kami tidak dapat bilang sesuatu yang berarti soal legalitas dan ilegalitas aksi yang telah terjadi," tegas Ali Dayan Hasan, periset senior Pakistan bagi organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) yang berkedudukan di New York.
      Presiden Barack Obama menyatakan tegas bahwa "keadilan telah ditegakkan" ketika mengumumkan berita kematian bin Laden.
      Hasan mengemukakan sikap tegas demikian tak ada selagi AS merahasiakan fakta-fakta.
      "Kami faham mereka punya rekaman video operasi itu dan kami akan meminta mereka demi kepentingan publik dan dalam kepentingan keadilan untuk menampilkan semua informasi yang mereka punya ke ruang publik."
      Kesal
      Sementara itu di jalanan kota Kairo, banyak orang kesal dibuat cara-cara AS menguburkan bin Laden dengan menenggelamkan jenazahnya di laut dan sebagian orang mengatakan para pembunuhnya telah bertindak tidak lebih baik daripada korban mereka.
      "Cara dia dihabisi adalah buruk," ucap Ahmed Hussein, 27, seorang pelayaran restoran pizza. "Mereka mestinya menangkap dia dan menunjukkan bukti tentang kejahatannya. Kami sebagai Muslim tidak pasti apakah dia yang menyerang gedung World Trade Centre, atau apakah dia seorang teroris."
      Dramawan Hussayn al-Sawaf, 25, mengatakan: "Amerika berkelakuan dengan cara sama seperti bin Laden, dengan pengkhianatan dan kerendahan budi. Mereka harusnya mengadili dia di pengadilan. Sedangkan tentang penguburannya, itu tidak Islami. Dia semestinya dikebumikan di tanah."
      Nevive Mohmaed, 26, pelayan di toko manisan Kairo, mengatakan orang-orang Amerika itu tidak bisa membunuh bin Laden dengan cara lain. "Tapi cara mereka menguburkannya tidak manusiawi. Itu dilarang dalam Islam dan apapun ceritanya dia tetap seorang Muslim."
      Di Israel, tempat pasukan keamanan kerap membunuh militan Palestina, sejumlah orang menyatakan sikap sama tentang pendekatan serupa yang jelas digunakan oleh pasukan U.S. Navy SEALs. (rm/bh) (http://www.analisadaily.com)

      0 komentar:

      Posting Komentar

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news