• Jumat, 06 Mei 2011

      Para Pengacara Pakistan Kutuk Pembunuhan Osama Bin Laden, Jaksa Agung AS Sebut Serangan Itu "Sah Menurut Hukum"

      BEBERAPA kelompok pengacara Pakistan menggelar aksi-aksi protes Rabu terkait tindakan Amerika Serikat membunuh pemimpin jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden. Mereka mengecam Amerika dan mengadakan shalat khusus buat "pahlawan" mereka.
      Tapi para pejabat AS berkilah Rabu bahwa serbuan komando AS yang menewaskan bin Laden merupakan suatu operasi "sah menurut hukum" yang "merupakan aksi beladiri nasional."
      Pemimpin Al-Qaeda itu ditemukan dibunuh di sebuah vila keluarga di kota Abbottabad, satu mil dari akademi militer Pakistan dan hanya 50 kilometer dari ibukota Islamabad.
      Sekira 70 pengacara mengadakan rapat umum di Abbottabad, mengutuk operasi militer Amerika Serikat di kota mereka.
      Mereka berteriak "Pergi, pergi Amerika," dan "Osama bin Laden adalah pahlawan kami" dan meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah Pakistan yang sekutu AS dan terkotak-kotak.
      "Kami mengutuk terorisme tapi kami tidak dapat menerima pelanggaran atas kedaulatan kami," tegas Tahir Faraz Abbasi, ketua asosiasi pengacara lokal.
      Di kota Peshawar, Pakistan baratlaut, tempat bin Laden pernah tinggal sewaktu berlangsung perang mengusir pasukan Uni Soviet dari Afghanistan sekitarnya, sekira 200 pengacara melangsungkan shalat khusus untuk pemimpin tertinggi Al-Qaeda itu di gedung pengadilan.
      "Osama adalah seorang pahlawan Muslim. Dia melakukan jihad bagi Muslim di seluruh dunia," ungkap pengacara terkemuka setempat Ghulam Nabi.
      "Saya ragu Osama ada di Abbottabad. Sekalipun jika dia ada di sana, dia adalah pahlawan kami dan dia akan tetap jadi pahlawan kami," paparnya.
      Berbagai teori persekongkolan, yang dipicu ketidakpercayaan besar terhadap Amerika Serikat, berseliweran bagaikan kobaran api di seluruh komunitas Pakistan menyangkut pembunuhan bin Laden.
      Bela
      Pejabat-pejabat Amerika membela serangan pasukan khusus AS yang membunuh pemimpin Al-Qaeda itu sebagai suatu operasi "sah menurut hukum" yang merupakan "suatu aksi beladiri nasional."
      Jaksa Agung AS Eric Holder mengatakan dalam sidang Senat bahwa serbuan itu, di mana bin Laden yang tak bersenjata ditembak mati, "sah menurut hukum dan konsisten dengan nilai-nilai kita."
      Jubir Gedung Putih Jay Carney menegaskan kembali legitimasi internasional misi itu, dengan berkilah "tidak diragukan" lagi bahwa serangan itu legal.
      "Bin Laden merupakan pemimpin Al-Qaeda dan orang yang mengarahkan aksi terorisme pada 11 September, dan terus melakukan ancaman terhadap AS," ujar Carney kepada wartawan dalam briefing pers di Gedung Putih.
      Pada Senin lalu, Gedung Putih mengatakan bin Laden bersenjata ketika ditembak mati di kompleknya yang nyaman di kota garnizun Abbottabad, Pakistan, tak jauh dari Islamabad.
      Tapi sehari kemudian, Carney memperbaiki keterangan tadi, dengan mengatakan bin Laden tidak bersenjata ketika ditembak mati oleh pasukan Navy SEAL dalam apa yang dia sebut sebagai suatu "baku tembak berubah-ubah."
      Perubahan tadi memicu keragu-raguan soal jaminan AS bahwa komando itu disiapkan untuk menangkap bin Laden dalam keadaan hidup. (afp/bh)

      0 komentar:

      Posting Komentar

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news