• Jumat, 06 Mei 2011

      Pembunuhan Osama bin Laden Bikin Marah Sekutu di Sahara

      PEMBUNUHAN Osama bin Laden memperbesar ancaman terhadap jiwa para sandera Prancis yang disekap sekutu Al-Qaeda di Sahara. Sekutu-sekutu itu bisa saja tergerak melakukan serangan balasan di wilayah tersebut.
      Al-Qaeda di Maghreb Islami (IQIM) umumnya merupakan sayap otonom yang muncul dari gerakan Salafai Aljazair pada 2007 dan tidak akan terpengaruh secara operasional oleh kematian bin Laden dalam serangan AS terhadap kompleknya di Pakistan.
      Selain serangan terhadap PBB di Aljier dan militer lokal, AQIM telah mencuatkan profilnya melalui penculikan belasan orang asing di seluruh zona Sahara-Sahel.
      Sebagian besar sandera telah dibebaskan setelah adanya laporan tentang pembayaran uang tebusan. Tapi sejumlah lainnya dihabisi kelompok tadi, yang memadukan ideologi dan kejahatan saat mereka beroperasi bahu membahu de-ngan kaum gerilyawan, para bandit gurun pasir dan jaringan penyeludup senjata dan narkoba.
      Konsen terbesar saat ini adalah nasib empat orang sandera Prancis yang disekap di Sahara sejak mereka diculik di Nigeri pada September lalu.
      "Saya berpendapat ada kemungkinan serangan balasan. Nasib mereka kini jelas jadi lebih buruk," ujar Geoff Porter, konsultan soal risiko politik dan keaman an khusus Afrika Utara dan Sahara.
      Prancis mengatakan dalam Maret lalu pihaknya tidak akan berunding tentang tuntutan uang tebusan yang diminta AQIM sebesar 90 juta euro bagi pembebasan mereka.
      Terpengaruh
      Walau tidak pernah dikonfirmasikan, para pakar berkeyakinan para sandera terdahulu telah dibebaskan setelah pembayaran uang tebusan membuat kelompok itu memperoleh jutaan dolar. Prancis juga telah meluncurkan beberapa penyerbuan gagal untuk membebaskan sandera.
      Pemerintah di Mali, Mauritania dan Niger, tiga negara paling terpengaruh oleh AQIM di luar Aljazair, belum mengomentari kematian Osama sejauh ini. Namun sumber keamanan mengkhawatirkan serangan balasan, baik terhadap pemerintah atau berbagai kepentingan Barat.
      "AQIM akan berkeinginan menuntut balas, itu sudah pasti.... setiap orang di Sahel-Sahara mesti waspada," ujar pejabat intelijen militer Nigeria.
      "Kami sebaiknya berharap kematiannya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pembicaraan untuk membebaskan para sandera Prancis."
      Hubungan AQIM dengan Al-Qaeda beragam, dengan kelompok itu beroperasi umunya secara independen dari pusat Al-Qaeda, walau sebagian anggotanya adalah veteran Afghanistan dan bin Laden secara langsung mendukukng penculikan pada September tahun lalu.
      Sejumlah analis mengatakan kelompok itu mendapat tekanan untuk melakukan serangan spektakuler untuk meningkatkan kepercayaan jihadnya.
      Seorang pejabat pertahanan Mali memperkirakan serangan pembalasan tapi tak yakin sandera tersebut akan dibunuh karena AQIM membutuhkannya sebagai bagian strateginya untuk tetap memiliki profil tinggi.
      Setelah sempat mendapatkan keuntungan mudah dari penculikan orang Barat di daerah terpencil, AQIM jadi lebih ambisius dalam serangan-serangan mereka. (rm/bh)
      (www.analisadaily.com)

      0 komentar:

      Posting Komentar

      Subscribe To RSS

      Sign up to receive latest news